PARUNG INFO - Parung - Macet sudah menjadi pemandangan yang biasa disekitar ruas jalan di Pasar Parung terlebih lagi dari arah jalan H. Mawi yang menuju ke jalan utama Parung Bogor, banyaknya kendaraan roda dua, mobil pribadi serta mobil angkot terlihat berjalan tersendat karena penyempitan ruas jalan dan banyaknya pedagang kaki lima yang masih menggelar daganganya juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan.
Keadaan tersebut membuat beberapa Netizen gusar dan mempostingnya di sosmed
"Mohon petunjuk bapak pemerintahan mulai dari Desa Waru, Ds Parung, Kec. Parung & Kab bogor...apa sih fungsinya jalan raya?..dan apa fungsinya pasar?...dan mengapa para pedagang bisa buka lapak di badan jalan raya?...dan jg siapa yg memberi ijinnya..??? Itu aja pak..saya mah cuma nanya doang....saya mah cuma ngerasain imbasnya doang...dan saya juga bukannya protes....cuma mewakili perasaan perasaan para pengguna jalan aja, ada saran dikit neh pak, saya juga manusai yg punya perasaan dan hati nurani, bagaimana kalau pedagangnya di batasi waktunya aja sampai jam-jam sibuk aja...begitu pak...supaya rakyat jg bisa sama-sama cari nafkah... Udah gt aja pak....tks" Tulis Tenjuh Aliando diakun Facebook miliknya.
Banyak tanggapan serta komentar dari posting tersebut yang mengisyaratkan bahwa warga Parung sendiri sudah sangat prihatin dengan hal tersebut seperti komentar yang di tulis akun FB Rhevand Apriliano
"Percuma kita sebagai pengguna jalan..share hari ini..ada reaksi besok...lusa sdh begitu lg aj...percuma selagi aparat yg berwenangnya gak punya "mata & telinga" dan gak punya nyali kepada "preman pasar" akan tetap seperti itu.."
Lain halnya dengan komentar Nuryanah yang ikut prihatin dengan keadan tersebut
"Gimana kalu bawa orang sakit parah butuh pertolongan....."
Banyaknya cuitan netizan tentang kondisi jalan dipasar Parung yang macet parah merupakan ungkapan kekecewaan terhadap aparat terkait yang seolah tutup mata akan hal tersebut.
Semoga kedepannya masalah tersebut dapat diselesaikan oleh pihak pihak terkait. ( cha)
Posting Komentar