Tampilkan postingan dengan label Serba serbi. Tampilkan semua postingan


PARUNG INFO, CALIFORNIA - Youtube terus melakukan inovasi dengan berbagai hal yang coba ditawarkan. Setelah sebelumnya dikabarkan akan merancang inovasi baru agar dapat terkoneksi dengan saluran televisi. Saat ini, penyedia layanan video gratis tersebut coba mengembangkan fitur baru untuk melakukan percakapan. 

Dilansir The Next Web, Kamis (12/5/2016), hal ini terungkap dari kabar yang menyebutkan bahwa Youtube segera memberikan para konsumennya untuk dapat saling berkomunikasi satu sama lain baik dengan cara berbalas pesan maupun video. Selain itu, akan tersedia pula simbol hati seperti pada aplikasi Instagram. 

Meski mungkin terinspirasi dari Instagram, namun Youtube tidak akan menghadirkan fitur tambhan lainnya seperti yang tersedia pada palikasi pesan instan. Dengan adanya fitur untuk melakukan percakapan, maka pengguna tidak perlu lagi melakukan copy paste link video jika ingin dibagikan. 

Kemudahan lainnya adalah pengguna dapat lebih intens dalam memberikan komentar. Hanya saja, untuk saat ini pesan instan di aplikasi Youtube mobile masih bersifat terbatas. Di mana orang yang terpilih dapat mengundang teman untuk bergabung ke dalam obrolan tersebut. 

Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Youtube apakah fitur ini akan segera tersedia untuk seluruh pengguna lainnya atau tidak.

sumber : http://autotekno.sindonews.com/read/1108452/133/youtube-siapkan-fitur-chatting-1463197363

pasar ikan parung

PARUNG INFO - BOGOR -  Tawar-menawar antara pembeli dan penjual setiap hari mewarnai Pasar Ikan Parung. Pasar seluas kurang lebih 800 meter persegi di kawasan Parung, Bogor, Jawa Barat, memang dikenal sebagai pusat perdagangan ikan hias. Beragam ikan ditawarkan seperti koki, arwana, blackghost, dan banyak lagi. Pehobi ikan hias di sekitar Jakarta pun kerap berburu di pasar ini.

Walau dikenal sebagai pasar ikan hias, tempat ini juga menjual jenis-jenis ikan konsumsi seperti lele, mujair, gabus, hingga lobster. Sebagian ikan-ikan tersebut ditempatkan pada kolam buatan berbentuk kotak-kotak kecil atau kantong-kantong plastik. Pembeli tinggal memilih ikan yang dicarinya.

Soal harga, berlaku tawar-menawar seperti pasar tradisional pada umumnya. Jadi pandai-pandailah menawar agar tak membeli dengan harga mahal. Sekadar panduan, para pedagang biasanya menawarkan harga 25 hingga 50 persen di atas modal. Sekantong ikan red pinsa isi 10 ekor misalnya dijual Rp 15.000 sedang sekantong ikan lemonsie isi 25 ditawarkan dengan harga Rp 25 ribu. Transaksi berlangsung relatif cepat. Sekali memutuskan tidak membeli, beberapa menit kemudian ikan sudah berpindah tangan ke peminat lain.

Pembeli juga bisa menemukan tanaman air untuk pemanis akuarium serta anakan kura-kura Brasil maupun penyu di pasar ini. Bila berminat mencari ikan hias dengan harga miring, Pasar Ikan Parung jawabannya. Namun perlu diketahui pasar ini hanya buka tiap Senin, Rabu, dan Jumat mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Gunakan juga sepatu boot karena pasar ikan ini becek.

Selain ikan, akuarium juga pantas menjadi perhatian. Belakangan ada trend baru untuk mengisi akuarium yaitu aquascape. Teknik ini mengisi akuarium dengan berbagai jenis tanaman air seolah memindahkan hutan tropis lewat media akuarium. Berbagai jenis pohon dapat diselaraskan dengan akuarium yang disesuaikan dengan jenis keinginan serta kemampuan keuangan.

Bagi para pemula mungkin dapat memilih pohon-pohon yang cukup hijau dan rimbun namun tak perlu mahal. Asal selalu memperhatikan suhu air antara 25-27 derajat Celsius serta jenis ikan dan harus memiliki media pasir selica sehingga habitat pohon tak mudah rusak. Pepohonan itu memerlukan karbondioksida dari alat khusus, cahaya ultra violet lewat lampu, dan pupuk cair. Harga tanaman hias di pasaran berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 2 juta. Namun apabila mengetahui jenisnya cukup mencari di daratan bahkan ke pegunungan.

Model akuarium pepohonan ini sudah hampir sepuluh tahun ditemukan peneliti Belanda ketika berkunjung di hutan tropis. Di Indonesia sendiri baru populer beberapa tahun belakangan ini karena biaya pemeliharaan yang mahal. Untuk akuarium berukuran besar harus merogoh kocek sedikitnya 10 jutaan dan tanamannya sendiri dijual Rp 5 juta per meter.

Aksesoris perlengkapan akuarium menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari akuarium. Aksesoris akan menambah keindahan akuarium. Bentuk aksesoris ini memang bermacam-macam sesuai dengan selera pecinta ikas hias seperti kulit kerang, batu-batuan, pasir, hingga tumbuh-tumbuhan baik yang asli maupun yang plastik. Bisa juga dihias dengan relief.

Berbagai aksesoris akuarium sebenarnya tak hanya berfungsi untuk hiasan. Pernak-pernik akuarium seperti batu karang misalnya bisa menjadi tempat ikan berlindung. Apalagi pada akuarium yang luas dan terdiri dari beberapa jenis ikan. Tentu saja berbagai hiasan ini harus disesuaikan dengan jenis ikan yang dipelihara. Selain itu perawatan harus rutin dilakukan agar keindahan tetap terjaga.(Liputan 6)

plang protitusi
PARUNG INFO - BOGOR -Sudah berkali-kali warga mengadu, bahkan protes. Namun semuanya tak berbekas. Hingga kini, setiap hari kita disuguhi pemandangan yang memalukan. Pelacuran di sepanjang jalan raya di kawasan padat penduduk.
Para gadis, sebagian masih belasan tahun, berdiri bergerombol di pinggir jalan sepanjang sekitar lima kilometer itu. Dengan pakaian yang mengundang mereka berteriak memanggil, melambaikan tangan, atau sekadar berpose. Sejak sore hingga larut malam. Lalu lintas pun menjadi padat. Para lelaki hidung belang akan melambatkan laju mobilnya. Berhenti sejenak lalu jalan lagi. Lampu mobil selalu ‘lampu jauh’. Sangat menjengkelkan bagi pemakai jalan lainnya.

Itu terjadi di ruas Parung hingga Semplak, Kabupaten Bogor. Sebelum reformasi, ruas etalase pelacuran ini bahkan lebih panjang lagi. Mulai Terminal Lebak Bulus dan Ciputat, Tangerang. Namun setelah Pemilu 1999, Pemkab Tangerang bertindak tegas. Maka ruas Lebak Bulus hingga Cinangka pun bersih. Usai Pemilu 2004 giliran Pemkot Depok yang bertindak tegas. Maka ruas Cinangka hingga Parung pun bersih. Kini, tinggal menyisakan ruas di wilayah Bogor. Kebetulan Tangerang dan Depok dipimpin oleh bupati dan wali kota berlatar belakang sipil. Sedangkan Kabupaten Bogor dipimpin bupati berlatar belakang militer.

Setiap kali warga mengadu memang ada reaksi sesaat dari pemda. Sepi pelacuran dalam beberapa hari, seperti beberapa pekan lalu. Namun kemudian marak lagi. 

Warga tentu menuntut kedamaian dan kesehatan lingkungan. Wilayah pelacuran tak resmi ini sangat mengganggu tata sosial dan ekonomi keluarga. Tak sedikit rumah tangga yang terganggu. Timbul perceraian, konflik keluarga, dan seterusnya. Anak-anak menjadi terbengkalai, uang terhambur percuma. Tentu masyarakat Bogor menjadi rugi karena kualitas sumber daya manusianya tergerogoti oleh situasi ini. Norma sosial dan norma budaya menjadi kacau.

Masyarakat dan Pemkab Bogor pun tak diuntungkan oleh situasi ini. Penyerapan tenaga kerja? Pelacurnya datang dari lain kota. Para pedagang kaki limanya juga sama saja. Pajak? Tak ada sama sekali. Yang kita saksikan hanyalah ada saja mobil-mobil patroli milik tentara, polisi, atau Satpol PP. Rakyat menyaksikan semua itu dengan mata kepalanya sendiri. Melihat kenyataan ini butuh keberanian luar biasa bagi masyarakat untuk mengadu atau protes. Ada preman dan oknum yang siap berkeliaran. Karena itu, kini para germo makin aktif membuka gerai berkedok karaoke ataupun rumah biliar. Makin masuk ke jalan-jalan kecil, dekat kantor-kantor aparat keamanan. Ada simbiosis? Pasti dibantah.

Secara hukum negara pelacuran jelas-jelas dilarang. Apalagi ini dilakukan secara atraktif. Bahkan di negara-negara yang mengizinkan pelacuran pun dipilih lokasi yang tak berdekatan dengan permukiman. Kita tentu tak bisa memahami logika para elite di Bogor dengan membiarkan aktivitas yang merusak ini terus berkibar. Tak ada pihak yang diuntungkan, kecuali para pejabat yang korup dan bandit.

Mungkin ini soal kecil jika hal begini harus diurusi pejabat setingkat presiden, apalagi oleh panglima TNI ataupun kepala Polri. Namun bisnis pelacuran tentu tak hanya terjadi di Bogor tapi juga di setiap daerah di Indonesia. Tentu setiap hari rakyat menggerutu, atau mengumpat, mengutuk, dan geram. Jika setiap hari orang bertindak seperti itu, maka setiap hari jutaan energi negatif menaungi langit Indonesia. Mungkin inilah salah satu sebab negeri Indonesia terus terkena azab Tuhan. Indonesia dilaknat karena para pemimpinnya zalim dan tak amanah. Karena itu butuh political will dari pemerintah pusat.
Kita menunggu langkah nyata dari pemerintah terhadap banditisme yang telanjang ini. Itulah bahasa terang yang konkret.

Parung Info

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5M_6cXZGSytpPIhNcSgJJtBUR3OS1Ktl9GAZpEbEMyt58ACgdxV7brvOvf33KQPijmR-z_JyIT3fEuk8R5E1B3k55opJ9HqBzqYkgmIyrYbIOdVedebmW606TXrDUGSa7CrbGqtPDMHI/s320/logo.jpg} Parunginfo.com adalah portal web berita online Warga untuk Parung , Depok , Bogor dan sekitarnya, kami menginformasikan berita-berita aktual yang diambil dari berbagai sumber terpercaya {facebook#https://www.facebook.com/parunginfo} {twitter#http://twitter.com/parunginfo} {google#https://plus.google.com/+Parunginfo} {pinterest#https://id.pinterest.com/parunginfo/} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCeDNDKENvQ1wVOipPmbIvuQ}
Diberdayakan oleh Blogger.