PARUNG INFO - BOGOR - Jalan tua yang konon keberadaannya sudah ada sejak zaman Belanda ini
menyimpan penawaran layanan cinta plus-plus. Kini potensi di jalan ini
dijawab dengan berdirinya sebuah hotel mewah yang berkonsep one stop
entertainment. Hotel ini pun siap menjadi media bagi penawaran layanan
cinta yang sporadis dan liar. Kerlap-kerlip lampu di kawasan ini pun
semakin semarak. Namun tetap harus ada yang diwaspadai, terutama bagi
yang belum pengalaman.
Jalan Ciputat – Parung ke arah Bogor, yang
disambung dengan jalan Raya Parung – Bogor adalah jalur membentang yang
berusia cukup lama. Sebelum ada tol Jagorawi, jalur ini sudah dikenal
sebagai jalan tradisional. Hingga kini, meski pun telah banyak jalur
alternatif, masih banyak yang menggunakannya.
Khusus
jalan Raya Parung – Bogor, sudah cukup lama dikenal sebagai area
abu-abu, apalagi jika malam hari. Di sisi kiri-kanan jalan tersebut
bertebaran wanita-wanita muda (bahkan tak sedikit yang berusia dibawah
15 tahun) penjaja cinta yang mencari sasaran pengendara mobil-mobil yang
lalu lalang di jalur tersebut.
Maklum jalan ini tak pernah sepi,
sekalipun tengah malam menjelang dini hari. Beberapa kali tempat
operasi mereka digusur massa, namun bak ilalang mereka dengan cepat
tumbuh dan beroperasi lagi.
Kini geliat kehidupan malam di
sepanjang jalur seperti ‘naik kelas’. Ini berkaitan erat dengan
kehadiran sebuah hotel mewah di jalan tersebut. Hotel ini nampaknya
dibangun dengan konsep yang matang, sebagai jawaban atas tempat hiburan
yang tak terkoordinasi alias sporadis. Halaman dan area parkir hotel ini
luas dan nyaman. Di ditempat parkir itu mobil kelas menengah ke atas
berjejer rapi. Bahkan tak sedikit mobil mewah.
Sistem keamanannya
pun cukup terjaga dan itu ditunjukkan dengan pemeriksaan bagi semua
tamu yang berkunjung. Sehingga tamu atau pengunjung yang datang merasa
nyaman dan aman. Tak mengherankan jika hotel mewah ini seperti langsung
mendapat jawaban begitu berdiri tegak dan siap operasi. Apalagi
konsepnya one stop entertainment dengan fasilitas yang tersedia.
Kesan
mewah langsung terlihat begitu memasuki kompleks hotel ini. Posisinya
yang agak jauh dari jalan raya menciptakan rasa nyaman bagi tamu yang
datang membawa kendaraan sendiri. Sementara letak bangunan dan area
parkir yang agak landai dan rendah dari jalan raya memberi kesan eksotis
bagi siapa saja yang pertama kali datang.
Setidaknya terdapat
tiga bangunan utama di dalam kompleks hotel ini. Bangunan utama yang
terdiri dari dua hingga tiga lantai berada di depan. Dalam bangunan ini
terdapat lobi, restoran, hotel, karaoke, diskotek dan live music.
Bangunan yang berada di sebelah kanan dan belakang bangunan utama
sepenuhnya menjadi kamar-kamar hotel.
Yang menarik, bangunan yang
terdiri dari dua lantai itu mengedepankan privasi. Tamu dapat memarkir
mobil di bawah dan langsung memasuki kamar yang berada di lantai dua
melalui anak tangga.
Hotel ini berlokasi di pinggir jalan raya.
Tak begitu sulit menemukannya karena bangunannya yang megah dan cukup
mencolok. Pada malam hari terlihat kelap-kelip lampu yang menjadi
penanda keberadaan hotel tersebut.
Para pemburu kesenangan
hiburan malam menjadikan tempat ini sebagai alternatif. Ada beberapa
alternatif pilihan: berkaraoke, berdisko, mendengarkan live music
dangdut, atau beristirahat sejenak bersama teman kencan.
Menjadikan
tempat ini sebagai pilihan untuk berkaraoke, sepertinya tidak akan
mengecewakan. Paling tidak ada belasan ruangan karaoke yang dapat
dimanfaatkan. Ruangannya cukup luas. Fasilitas yang tersedia pun tak
kalah dibanding dengan fasilitas karaoke yang terdapat di kawasan Kota,
misalnya.
Setiap ruangan dilengkapi dengan toilet yang berada di
dalam. Hanya saja untuk memutar lagu harus memintanya melalui operator,
karena fasilitas data base di komputer tidak tersedia.
Tamu
nggak perlu bersusah-susah mencari lagu, tinggal sebutkan judul dan
penyanyi, operator akan segera memutarnya,” tutur seorang waitress. Data
base lagu disediakan di setiap ruangan.
Ada dua tipe pilihan
ruangan karaoke, yakni VIP Room dan regular. Kedua tipe hanya dibedakan
berdasarkan kapasitas ruangan. VIP Room sedikit lebih luas dibanding
tipe regular.
Jika menyebut ukuran sebuah ruangan karaoke
berdasarkan jumlah, ruangan karaoke tipe regular setidaknya mampu memuat
6 tamu atau dua belas orang. Artinya, tamu yang datang berenam,
masing-masing dapat memilih pemandu lagu yang disediakan di sana.
Memang,
berkaraoke dengan didampingi pemandu lagu (sering juga disebut sebagai
lady companion, nona-nona atau lady escort) mampu membuat suasana lebih
hidup. Pemandu lagu ini umumnya gadis-gadis muda yang memiliki cukup
kemampuan bernyanyi dan menyenangkan tamu-tamu.
Untuk dapat
menggunakan jasa mereka dikenakan bayaran per jam. Tarif seorang nona di
karaoke yang berada di hotel ini tak lebih dari Rp.50 ribu perjam.
Tentu saja harga tersebut di luar tips, makanan, minuman dan rokok yang
mereka pesan.
Nona-nona ini rata-rata masih muda-muda. Menurut
seorang Mami-nya, wanita yang mengkoordinir para nona-nona tersebut,
anak asuhnya berusia antara 18 tahun hingga 25 tahun. Selain berparas
ayu, mereka profesional dengan tugasnya.
“Anak asuhku semuanya
muda-muda. Lihat saja Mami-nya, masih muda, kan?” katanya mempromosikan
diri sendiri dan anak asuhnya. Memang, melihat raut muka dan parasnya,
Mami tersebut masih tergolong muda. Maksimal berusia 35 tahun.
Untuk
menggunakan jasa pemandu lagu dikenakan tarif tak lebih dari Rp.50 ribu
per jam. Mereka dapat diminta menemani tamu hingga waktu berakhir atau
minimal dua jam. Limit dua jam ini sama dengan waktu minimal pemakaian
ruangan yang juga dua jam.
Artinya, jika seseorang ingin
berkaraoke, dia harus menggunakannya minimal selama dua jam. Namun, saat
ini tengah berlangsung program promo. Hanya dengan membayar Rp.300 ribu
(untuk makan dan minum, room free), tamu berhak menggunakan ruangan
karaoke hingga tutup pada pukul 02.00. Tak hanya itu, tamu pun akan
mendapatkan komplimen minuman tertentu.