Tampilkan postingan dengan label Head line news. Tampilkan semua postingan

PARUNG INFO  - Satuan Narkoba Polresta Barelang dan Bea Cukai Batam menyita 26,433 Kilogram sabu-sabu milik jaringan narkoba internasional. Sebanyak 26,433 kg sabu-sabu asal China tersebut disimpan di balik dua lukisan.  

Menurut Kapolda Kepri Brigjend Pol Sam Budigusdian, penangkapan pelaku setelah dilakukan kerjasama dengan Bea dan Cukai. "Bea Cukai mencurigai dua lukisan yang tiba dari Singapura pada Rabu 30 November lalu langsung berkoordinasi dengan Sat Narkoba Polresta Barelang," ujarnya. 

"Barang tersebut diselundupkan dari Guangzhou Tiongkok. Masuk ke Batam melalui kargo di Bandara Internasional Hang Nadim Batam pada 30 November lalu. Petugas juga mengamankan dua tersangka," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian di Polresta Barelang, Kota Batam, Jumat.

Lalu sekitar pukul 11.00 WIB, kata Kapolda, anggota Sat Narkoba Polresta Barelang bersama petugas Bea dan Cukai melakukan pengecekan lukisan dan kecurigaan tersebut benar, karena dibalik lukisan itu terlihat ada narkoba. "Lalu kita melakukan control delivery ke Jakarta bersama pemilik ekspedisi berinisial Yf," katanya. 

Sesampainya di Jakarta, Yf akhirnya menghubungi anaknya berinisial An. Lalu, bersama orang suruhan An berinisial Ts membawa lukisan ke alamat pengantaran barang di PT Weisheng Jaya Indonesia Jalan Tiang Bendera pada Kamis 1 Desember. 

Lalu, dari kantor pengiriman jasa barang tersebut menghubungi penerima barang Raden Novi dan barang tersebut diantar ke alamat Raden Novi (31) yang beralamat di Jalan Adipati Unus RT 03 RW 011 No 18 Perumahan Duta Asri 5 Cibodas, Tangerang. "Raden Novi kita tangkap saat menerima barang di rumahnya," katanya. 

Penangkapan Raden, sambung Sam, sekitar pukul 11.00 WIB dan pemilik barang Mike Lin alias Jackie menelpon Raden sekitar pukul 16.00 WIB untuk memastikan barang. Lalu, arahan Jackie kepada Raden untuk menemui Hung Cheng Ning alias Tony Lee (46) di Bandara. 

Namun, sampai di Bandara Tony tidak ditemukan melainkan Tony langsung menuju rumah Raden. "Saat Tony masuk ke rumah Raden, Tony langsung kita tangkap karena ada anggota di dalam rumah Raden," ujar Sam. 

Setelah Raden dan Tony ditangkap, keduanya langsung dibawa ke Batam beserta barang bukti dua lukisan yang berisi sabu-sabu puluhan kilogram. Namun, di dalam rumah Raden ditemukan satu lukisan yang sudah terbongkar dan diduga sama dengan dua paket yang diamankan. 

"Selain mengamankan dua pelaku, kita juga mengamankan satu lukisan yang diduga sudah beredar di Indonesia," katanya.  

Didalam satu lukisan Bunda Maria yang sedang berdoa dengan kode Yc, dibalik lukisan ditemukan 31 kotak kecil sabu-sabu yang dibalut almunium foil seberat 13,062 gram. 

Sementara dibalik lukisan Bunda Maria sedang menggendong anak bayi, ditemukan 33 kotak kecil sabu-sabu yang dibalut almunium foil seberat 13.631 gram. "Jika dirupiahkan puluhan kilogram sabu-sabu ini sekitar 27 milar dan kita berhasil menyelamatkan 140 ribu orang," ujarnya. 

Sam menegaskan, pengungkapan ini bukti keseriusan untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Tetapi, kedepan jajarannya dengan instansi terkait terutama Bea dan Cukai akan terus bekerja sama menghentikan peredaran narkoba. 

"Tetapi jaringan narkoba selalu mencari kelemahan petugas, tetapi kali ini kita tidak mau kebobolan meskipun dua kali pengiriman mereka berhasil," katanya. 

Penangkapan ini, Sam menduga, jaringan narkoba internasional mengambil momen Natal sehingga lukisan yang menyimpan narkoba ini adalah lukisan Bunda Maria. 

Namun, untuk mengungkap jaringan ini ia akan bekerjasama dengan BNN. "Karena yang mengendalikan barang ini adalah jaringan Lapas Cipinang, diduga lukisan yang sudah dibongkar diedarkan di Jakarta," ujarnya. 

Kapolda beranggapan, barang tersebut masuk ke Batam karena dianggap jaringan narkoba internasional di Bandara Batam bebas karena memiliki fasilitas FTZ. Tetapi, anggapan jaringan tersebut tidak seperti yang dipikirkan. 

"Polri sudah bekerjasama dengan Bea dan Cukai untuk memberantas narkoba, jadi tidak ada bandara yang aman di Indonesia untuk memasukan narkoba," ujarnya. 

PARUNG INFO - Parung –  Warga Kecamatan Parung menuntut terminal dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tahun 2017 mendatang dibangun. Pasalnya, dua infrastruktur tersebut merupakan kebutuhan mendesak.

“Dibandingkan dengan wilayah lainnya, kawasan utara pembangunannya agak terlambat, bahkan terminal angkutan umum saja tak kunjung dibangun, padahal lahannya sudah ada,” kata Ketua PK KNPI Parung E. Benni. SM,

Menurut Benni, akibat tidak adanya terminal, Parung tak pernah bebas dari kemacetan, lantaran banyak angkutan umum mangkal di bahu jalan. “Kami tak bisa menyalahkan mereka (awak angkutan-red), mereka mungkin terpaksa ngetem atau mangkal di bahu jalan, lantaran tidak adanya terminal,” ungkapnya.

Benni optimis, kemacetan lalu lintas di simpang Parung, bakal terurai, sebab semua kendaraan umum, nantinya didorong masuk terminal. “Ini yang menjadi harapan kami, mudah-mudahan sih, nurani para pembesar di Cibinong terbuka dan mau mendengarkan aspirasi warga Parung khususnya dan Bogor bagian utara umumnya,” katanya.

Sementara itu, mantan kepala Desa Kemang Soma, berharap Pemerintah Kabupaten Bogor merealisasikan janjinya membangun RSUD di wilayah utara. “Dari lima wilayah, tinggal utara yang belum memiliki RSUD, akibatnya ketika ada warga yang butuh penanganan medis, terpaksa dirujuk ke RSUD Kota Bogor dan RS milik swasta yang ada di Jalan Raya Kemang – Parung,” ungkapnya.

Soma berharap, RSUD utara atau apalah namanya, lokasinya tak jauh dari jalur utama Kemang – Parung. “Jangan sampai RSUD dibangun di lokasi yang sulit diakses kendaraan umum, kami ingin seperti empat RSUD lainnya yang dibangun di pinggir jalan milik Provinsi Jawa Barat, sehingga mudah dijangkau dari segala arah,” tutupnya. (Iwan S. Pamungkas)

sumber : bogoronline.com

Jutaan orang yang sejak pagi kemarin memadati area Monas, bergegas merapat dan bersiap melaksanakan Salat Jumat (2/12). Tampak seorang pria berkulit putih terlihat berdiri sambil memegang pengeras suara. Dia kemudian mengumandangkan azan.

PRIA itu adalah AKBP Indra Jafar SIK MSi, Kapolres Cirebon Kota (Ciko). Dia memang didaulat panitia aksi  sebagai muazin atau orang yang mengumandangkan azan Salat Jumat dengan jamaah terbanyak di Indonesia itu. “Suatu kehormatan bisa ada di tengah-tengah jutaan saudara muslim dan berkesempatan untuk mengumandangkan azan,” ujar Indra kepada Radar Cirebon.

Keterlibatan Indra hingga ditunjuk menjadi muazin dalam pelaksanaan Salat Jumat tidak lepas dari peran sahabatnya, Ustad Arifin Ilham. Ya, Ustad Arifin Ilham yang mendapuknya untuk menjadi muazin. “Saya memang kenal dan dekat dengan beberapa ulama. Dan  ketika diminta, saya langsung mengiyakan,” cerita Indra yang dihubungi Radar melalui sambungan telepon selular, tak lama setelah aksi damai umat muslim di kawasan Monas.

Menurut Indra, beberapa saat sebelum melaksanakan tugas sebagai muazin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba-tiba memanggilnya. Saat itu orang nomor 1 di Korps Bhayangkara tersebut memberikannya ucapan selamat kepada Indra karena dipercaya untuk menjadi muadzin dalam pelaksanaan Salat Jumat tersebut.

Kapolri pun meminta Indra untuk menjalankan tugas itu dengan maksimal. “Sempat ketemu dengan Pak Kapolri. Beliau saat itu sedikit kaget, gak menyangka ada kapolres yang menjadi muadzin. Tapi beliau bangga, karena memang harus seperti itu. Setiap pimpinan harus bisa jadi contoh dan mencontohkan, tak hanya memerintah,” ujar Indra.

Sebenernya bagi masyarakat Kota Cirebon, Indra Jafar bukanlah sosok asing. Meskipun baru 6 bulan dinas di Polres Cirebon Kota, tapi pembinaan melalui pendekatan agama yang dilakukan begitu mendalam. Hampir setiap Jumat ia berkeliling dari masjid ke masjid menyampaikan program kepolisian.

Bahkan tak jarang Indra didaulat menjadi muazin di masjid yang ia datangi. Dengan begitu, dia pun mudah mensosialisasikan program-program kepolisian, terutama yang berkaitan dengan kamtibmas. “Islam agama yang mengajarkan kelembutan, menebar kedamaian untuk makhluk seluruh alam. Dan ini yang harus benar-benar kita jaga,” paparnya. (andri wiguna)


Indonesia ternyata memiliki Al Quran terberat di dunia. Kitab suci yang terbuat dari alumunium itu memiliki berat total 1,2 ton!

Alquran istimewa itu terdapat di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, di Kampung Waru, Parung, Bogor, Jawa Barat. Pembuatan Alquran ini memakan waktu sampai 5 tahun, yakni 1985-1990.

Ide pembuatan Alquran terberat ini berasal dari pendiri ponpes, Syekh Habib Saggaf. Dia kemudian mengajak 8 temannya yang mahir dan hafal Alquran.

Parung Info

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5M_6cXZGSytpPIhNcSgJJtBUR3OS1Ktl9GAZpEbEMyt58ACgdxV7brvOvf33KQPijmR-z_JyIT3fEuk8R5E1B3k55opJ9HqBzqYkgmIyrYbIOdVedebmW606TXrDUGSa7CrbGqtPDMHI/s320/logo.jpg} Parunginfo.com adalah portal web berita online Warga untuk Parung , Depok , Bogor dan sekitarnya, kami menginformasikan berita-berita aktual yang diambil dari berbagai sumber terpercaya {facebook#https://www.facebook.com/parunginfo} {twitter#http://twitter.com/parunginfo} {google#https://plus.google.com/+Parunginfo} {pinterest#https://id.pinterest.com/parunginfo/} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCeDNDKENvQ1wVOipPmbIvuQ}
Diberdayakan oleh Blogger.